Sebanyak 388 calon haji telah berangkat ke Bandara King Abdul Aziz Jeddah, Makkah, melalui Bandar Udara Soekarno Hatta, Tangerang Banten pada Rabu (24/5) dini hari. Kementerian Agama mengatakan mereka adalah calon jamaah yang diberangkatkan lewat jalur cepat atau fast track dari Embarkasi Jakarta Pondok Gede.
Keberangkatan calon haji lewat jalur cepat ini bertujuan untuk mempermudah proses pemberangkatan dan meminimalisir antrean yang panjang. Selain itu, para calon haji yang diberangkatkan lewat jalur cepat juga telah melalui proses pemeriksaan kesehatan dan administrasi yang ketat.
Proses pemberangkatan calon haji lewat jalur cepat ini merupakan salah satu upaya dari pemerintah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para jamaah haji. Sehingga para calon haji tidak perlu lagi menghabiskan waktu untuk antrean yang panjang dan dapat langsung menuju ke tempat penginapan mereka di Makkah.
Sebagai informasi tambahan, pemberangkatan calon haji secara umum akan dilakukan pada bulan Agustus atau September setiap tahunnya. Namun, keberangkatan lewat jalur cepat dapat dilakukan pada waktu yang berbeda-beda tergantung dari jadwal pemerintah dan ketersediaan tempat.
Dengan demikian, para calon haji dapat mengoptimalkan waktu dan persiapan mereka sebelum berangkat ke Tanah Suci. Semoga perjalanan mereka lancar dan mendapatkan pengalaman spiritual yang berharga di Tanah Suci.
Kesiapan layanan kesehatan bagi jamaah haji Indonesia di Madinah
Penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M sebentar lagi dimulai. Berbagai persiapan terus dilakukan untuk menyambut kedatangan jamaah haji.
Salah satunya, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) Madinah. Klinik yang berada di kawasan Al Arid ini telah siap melayani jamaah haji Indonesia yang membutuhkan pertolongan.
Petugas MCH berkesempatan melihat dari dekat klinik kesehatan yang hanya berjarak 5 Kilometer dari Masjid Nabawi. Saat menyambangi klinik yang didirikan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) tersebut, tampak puluhan tenaga kesehatan tengah bersiap mengecek kesiapan fasilitas untuk para jamaah haji khususnya jemaah haji lanjut usia (lansia).
Apalagi, pada tahun ini penyelenggaraan ibadah haji 1444 H/2023 M mengusung tema "Haji Ramah Lansia" kesiapan dan kelengkapan peralatan medis menjadi faktor utama pelayanan kepada para jamaah.
Klinik kesehatan lima lantai ini memiliki beberapa ruang perawatan. Di antaranya ruang IGD, HCU, dan ICU. Selain itu ruang rawat inap laki-laki dan perempuan, laboratorium, depo logistik obat-obatan.
Termasuk poli gigi, 11 unit ambulans. Tidak hanya itu, klinik kesehatan ini juga mampu merawat pasien hingga mencapai 100 orang. "Karena temanya ramah lansia, kita sudah persiapkan secara khusus pelayanan ramah lansia," ucap Koordinator Pelayanan Medik Dokter Meilya Silva Lila, pada hari Selasa, 22/05/2023.
Selain dilengkapi dengan fasilitas lengkap dan modern, klinik ini juga memiliki pelayanan spesialis meliputi anastesi, bedah, pengobatan emergency, jantung dan pembuluh darah, penyakit dalam, paru, saraf, orthopedi, dan kedokteran jiwa serta sarana pendukung seperti USG, EKG, dan Echocardiografi.
Bukan cuma itu, klinik ini juga memiliki 10 dokter spesialis, 4 dokter umum, 37 perawat yang siap memberikan pelayanan terbaik bagi jamaah haji Indonesia.
“Walaupun KKHI Madinah skalanya lebih kecil daripada KKHI Mekkah, namun tetap memiliki pelayanan seperti rumah sakit dengan pelayanan spesialis,” kata Kepala Pusat Kesehatan Haji Liliek Marhaendro Susilo.
Seluruh pelayanan kesehatan ini adalah salah satu upaya untuk menekan angka kematian jamaah haji Indonesia di Arab Saudi dan memastikan kelancaran pelaksanaan ibadah haji bagi jamaah.
“Harapannya adalah jamaah haji yang memiliki kendala kesehatan tetap dapat memenuhi seluruh rukun haji dan beribadah sesuai dengan tuntunannya,” pungkasnya.
No comments:
Post a Comment